SUFISME PERKOTAAN ERA SOCIETY 5.0 (STUDI TAREKAT QUDUSIYAH DI ZAWIYAH YOGYAKARTA)
DOI:
https://doi.org/10.55210/08cjtf92Keywords:
tarekat qudusiyah, neo-tarekat, sufisme perkotaan, society 5.0Abstract
Penelitian ini berfokus pada studi salah satu Tarekat yang ada di Indonesia, yakni Tarekat Qudusiyah. Tarekat Qudusiyah ini merupakan “neo-tarekat” (Neo-sufisme) yang berpusat di Bandung dan berkembang diberbagai daerah salah satunya di Yogyakarta. Perlu diketahui bahwasanya tradisi“bertarekat” sangat populer di era abad 18-19 M dan mulai memudar di abad setelahnya. Munculnya Tarekat Qudusiyah di abad ke-20 yang eksis hingga kini menunjukkan bahwasanya tradisi “bertarekat” masih diminati di era society 5.0 ini. Adanya fakta tersebut sehingga memunculkan pertanyaan, sebenarnya apa yang dicari oleh pelaku tarekat di era society 5.0 ini, apakah ada sisi keunikan di dalam tarekat qudusiyah sehingga diminati oleh pengikutnya dan bagaimana tarekat tersebut tetap eksis menjalankan praktik tarekat di era society 5.0. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perilaku tarekat di era society 5.0 salah satunya berfokus pada Tarekat Qudusiyah. Penelitian ini menggunakan Metode Etnografi. Hasilnya adalah “bertarekat” di era society 5.0 merupakan salah satu upaya pendekatan diri kepada Tuhan, sehingga memiliki implikasi yakni adanya gaya-gaya baru dalam “bertarekat” untuk menyesuaikan kondisi di era society 5.0.